Bedanya dengan hari
yang lain, hari ini adalaha hari pertama puasa dari tiga hari pertengahan puasa
di bulan sya’ban. Hari ini telah berjalan dengan lancar, Alhamduilillah. Esok
dan esoknya lagi menanti. Wish me luck for done it.
Yah ini adalah malam
kamis, malam yang tidak ada dalam jadwal rahasia. Malam yang harus kulewati
seperti malam-malam yang biasa. Apa yang menarik? Mungkin ada.
Tapi masih kuingat tadi
saat ponselku berdering di meja depan televisi, tempat kedua yang paling sering
ku letakkan ponsel silver itu. belum habis makanan yang berada didepanku saat
aku mencicipi masakan buka puasa yang kubuat tadi sore. Ringtone itu terdengaar
jelas di telingaku, ringtone yang kupasang hanya untuk sim card yang hanya
orang-orang tertentu yang mengetahuinya, yah bisa dibilang hanya keluarga dan
orang-orang terdekat.
Mendengarnya sejenak
dan akhirnya mulai tersadar, siapa tahu
ponsel itu beredering karena hal yang penting fikirku demikian. Sekarang
ponsel itu tepat didepan mataku anehnya kali ini nomer yang tertera di layar
adalah no yang tidak aku kenali. Nomor itu bahkan tidak tersimpan di sim
kontakku.
Lima detik berlalu
setelah kupandangi layar ponsel ini, kuputuskan untuk mengangkatnya. Diseberang
sana terdengar suara cowok yang sepertinya dia masih muda, karena saat ku sebut
di lelaki dewasa (mungkin fikiranku akan berfikir dia mungkin tidak jauh beda
dengan usia bapakku sekarang) hhhaha.. Halo
ririn ? eh ini siapa fikirku dengan fasih dia menyebut namaku RIRIN. yah
hanya satu orang selain keluargaku yang biasanya fasih memanggil namaku tanpa
kehilangan huruf n, yah itu adalah sahabatku. Tapi sahabatku itu cewek bukan
cowok seperti suara yang kudengar sekarang. Siapa
ini ? tanyaku
Tapi mungkin karena
signal yang tidak mendukung dia berulang kali mengulg kata halo. Kutanya lebih
lebih lanjut iya, kenapa? tapi tak kunjung mendapat jawaban, dia hanya
mencoba memperjelas apakah ini benar noku atau tidak. Sekarang sepertinya aku
bingung ? Sebenarnya siapa orang ini? orang yang dengan fasihnya meyebut
namaku, terlebih lagi dia mengetahui no privasiku bisa kubilang tapi karena
signal di tempatku menerima telfon darinya itu tidak memungkinkan. Akhirnya
panggilan itu terputus di detik dua puluh dua.
Walaupun sebenarnya aku
penasaran dengan orang tadi tapi di lain sisi suara itu, aku tak mengenalinya
sama sekali. Aku adalah orang yang cepat mengenali orang tapi sulit untuk
menyebutkan namanya (sepertinya penyakit orang kebanyakan). Aku pun tak
berfikir untuk menelpon kembali karena secuil pun aku tak mengenali orang ini.
Akhirnya aku putuskan melanjutkan untuk menyantap makanan yang tadi
kutinggalkan.
Selesai ku bersihkan
semuanya, mencoba untuk beristrahat sejenak sambil memeriksa kembali catatan
akhir panggilan itu di ponselku. Ini benar-benar no yang tidak aku kenali,
Sedikitpun aku tidak bisa menangkap sesuatu di ingatanku.
karena mungkin rasa
penasaranku lebih besar kali ini. Akhirnya aku putuskan untuk menelpon balik
untuk menanyakan apa yang sebenarnya membuat orang tersebut menelponku tadi.
Hanya dua kali dering setelah aku memutuskan untuk menelphonenya kembali. Ponsel yang disana diangkat. Dan suara cowok
tadi akhirnya terdengar dari speaker ponsel silverku ini.
Akhirnya aku menanyakan
siapa sebenarnya dia ini. aku mulai percakapan itu dengan sopan dan menanyakan
hal yang membuat ponselku berdering tadi dan ternyata dia adalah
*************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************************
In the end, happy Thursday
every one. It just a little word story my night.
0 komentar:
Posting Komentar