Perhelatan itu kini
telah selesai. Sama seperti saat telah melakukan perlehatan tersebut yang ada
kini hanya lelah dan membereskan segala sesuatunya. Setiap cucur keringat yang
telah ditetaskan oleh setiap rasa itu kini telah menjadi sebuah arti yang
memberikan penjelasan kenangan.
Setiap cucuran itu kini
mungkin akan dipertanyakan, apakah ia akan dikenang baik atau hanya dikenang
sebagai esuatu yang harus dilakukan atau pun bisa jadi tidak terkenang sama
sekali. Entahlah tanya pada hatimu, apa sebenarnya arti dari semua itu.
Kelelahan kini
menyerang menusuk – nusuk setiap tulang dari penyusun penopang tubuh ini.
Setiap rasa lelah dan capek menghiasi sebuah untaian fikiran yang merujuk
kepadan sesuatu atau seseorangkah nun jauh disana. Aku misah ingat sebuah
kalimat yang kususun dari ribuan kata yang bisa kumculkan. Itu pun kin masih
memiliki pertanyaan.
Menanti sebuah jawaban,
yah mungkin itu, tapi dasarnya pun memang tidak pernah terbersik untuk mencari
jawaban itu hanya ingin engkat sesuatu itu atau seseorang itu mengetahui
sedikit tentang itu.
Mungkin tak aaada yang
bisa mengerti lelahku. Mungkin. Saat lantai selalu menjawabku dengan sejuta
pernyataan itu sedikit banyak selalu memberiku ketenangan tapi kutanya pada
keselarasan. Jawabku
mungkin lebih dari 50%, mungkin saja 51% aku menjawabnya
tidak.
Yah lelahku terima
kasih memberiku rasa ini. Kuingat ini saat pekerjaanku selesai. Aku tau selalu
berakhir sempurna bagiku dan mereka yang mempunyai intelektual yang tinggi juga
cukup tahu ini lebih dari 100% saat stratifikasi itu yang bisa ku atasi.
Lelahku, kini pundak
itu belum juga muncul sampai saat ini.
Kutanya hati kecil ini mungkin seperti biasa, sekarang waktunya untuk dia
bekerja saat perasaan telah tenang. Yah aku tahu mengurus sebuah proyek itu
tidak seperti aku mengerjakan pekerjaanku. Dengan watak tanggung jawab itu aku
tahu dan cukup mengerti. Tapi saat aku tidak ingin mengerti percayalah itu
tanda yang selalu ingin kau aku keluarkan dari mulutku sendiri.
Aku disini lelah, yah
aku tahu kau mungkin disana pun lelah. Hanya pelu bersabar waktu itu datang.
Yah waktu disaat jarak tak lagi menjadi penghalang. Sebuah rindu kini terjawab
dan tak ada lagi catatan itu yang memberikan noda hitam. In syaa Allah.
Terima kasih telah
memberiku pengertian untuk rasa lelah ini.
0 komentar:
Posting Komentar