BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karangan
Ilmiah
a. Pengertian
Karangan
merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan
menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Ilmiah
berarti bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Menurut
Brotowidjoyo, “Karangan ilmiah adaah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar” (Yulieta, Bunga.H.A. 2012).
Karangan
ilmiah adalah karangan ilmiah pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang
ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah. Fakta umum yang
dimaksud adalah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Namun harus diingat
bahwa tidak semua fakta umum bersifat ilmiah. Pernyataan ilmiah itu memerlukan
pemikiran sebelumnya dan penerapan serta pengujian sesudahnya. Dengan demikian,
pernyataan ilmiah itu dapat dibuktikan kebenarannya. Pemikiran sebelumnya
mencakup semua alasan ilmiah berdasarkan fakta atau data yang diperoleh secara
ilmiah. Melalui proses penalaran dihasilkan produk pemikiran yang berupa
pernyataan-pernyataan atau usulan-usulan yang dapat diperiksa benar atau
tidaknya.
·
Fakta dan Penilaian
Fakta
ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata
yang terbukti dan telah menjadi suatu kenyataan. Fakta seringkali diyakini oleh
orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya, baik karena mereka telah
mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena mereka dianggap telah
melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya (Wikipedia)
Adapun
penilaian menyatakan kesimpulan, pertimbangan, pendapat, atau keyakinan
seseorang tentang fakta itu. Untuk lebih jelasnya, fakta dan penilaian dapat
dilihat pada contoh :
“Seorang anak bercerita
kepada ibunya setelah selesai menonton konser AFI (Akademi Fantasi Indosiar)
bahwa ia melihat penampilan 12 akademia. Cerita
ini merupakan Fakta.
Bila
anak tersebut melanjutkan ceritanya bahwa kedua belas akademia itu tampil
dengan sangat memukau kelanjutan cerita
tersebut termasuk penilaian.”
·
Evidensi dan Penilaian
Evidensi
adalah fakta-fakta yang ada dihubung-hubungkan satu sama lain dengan metode
tertentu, dalam usaha untuk membuktikan adanya sesuatu. Dalam evidensi,
fakta-fakta yang ada itu bukan merupakan fakta yang satu sama lainnya berdiri
sendiri, melainkan bersatu dalam satu fakta yang utuh. Untuk lebih jelasnya,
evidensi dan penilaian dapat dilihat pada contoh :
Seorang
ahli purbakala menemukan sebuah guci antic. Dia akan berusaha menemukan
fakta-fakta dari guci itu menyusun evidensinya. Fakta-fakta itu misalnya :
bentuk guci, ukiran-ukirannya, bahan materialnya, dsb. Akhirnya dia membuat evidensinya bahwa, “guci antic itu dibuat pada masa dinasti X di
negeri X, sekitar ribuan tahun lalu”, lalu dia menarik kesimpulan sebagai penilaian bahwa, “ternyata kebudayaan dinasti X itu pada sekitar ribuan tahun lalu, telah
tergolong maju”.
Kesimpulan
yang merupakan penilaian itu ditarik setelah membanding-bandingkan dengan
evidensi-evidensi lain yang telah diketahuinya.
Fakta
yang akan dijadikan bahwa penulisan karya ilmiah harus diuji kebenarannya. Cara
menguji fakta melalui :
1.
Obeservasi
Fakta-fakta
yang ada perlu diuji kebenarannya. Oleh karena itu, penulis perlu melakukan
observasi langsung di lapangan untuk mengecek kebenaran data atau fakta
2.
Kesaksian
Fakta
yang ada itu tidak selalu harus dilakukan dengan observasi. Kadang-kadang data
atau fakta yang ada itu sulit untuk diobservasi. Untuk mengatasi hal itu,
penulis dapat melakukan pengujian dengan meminta kesaksia atau keterangan dari
orang lain yang telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan itu,
3.
Autoritas
Orang
yang memiliki autoritas dalam bidang tertentu biasanya dapat lebih meyakinkan
kita. Misalnya, dokter spesialis lebih diyakini oleh pasien daripada dokter
biasa.
·
Penalaran
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian (Wikipedia).
Dalam
proses penalaran keakuratan fakta yang diambil sebagai data sangat diperlukan.
Selain keakuratan data,sepang penulis harus objektif dan kritis serta menguasai
segi-segi logika sehingga hasil penalarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Proses penalaran dalam garis besarnya dapat dibedakan atas dua :
1.
Metode Induksi
Metode
induksi adalah suatu proses berfikir yang bertolak dari sejumlah fenomena
khusus untuk sampai kepada kesimpulan umum. Metode induksi terbagi atas :
a. Generalisasi
Generalisasi
berangkat dari fenomena khusus untuk sampai kepada fenomena umum. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistic, dll
b. Analogi
Analogi
digunakan untuk memperbandingkan aspek-aspek tertentu pada dua peristiwa atau
dua hal. Hal yang berlaku pada satu juga berlaku pada yang lainnya.
c. Hubungan
Kausal
Peristiwa-peristiwa
tertentu tidak terlepas dari hubungan kausalitas, dimana hubungan kausalitas
dapat terjadi dari sebab ke akibat atau sebaliknya dari akibat ke sebab.
2.
Metode Deduksi
Metode
deduksi adalah metode yang berangkat dari hal umum untuk meramalkan hal-hal
khusus. Metode ini terbagi atas :
a. Silogisme
Silogisme adalah
bentuk penalaran yang umumnya terdiri atas dua premis (pernyataan) yang
dihubungkan satu sama lain untuk menuju satu kesimpulan. Kedua premis tidak
boleh ada yang salah, jika salah satu premisnya salah, maka kesimpulannya akan
salah.
b. Entimen
Entimen
merupakan bentuk penalaran silogisme yang spontan yang tidak lagi mengemukakan
pernyataan umum, karena sudah diketahui oleh pengguna bahasa.
c. Ciri-ciri
Karangan Ilmiah
Ciri-ciri
karangan ilmiah adalah :
a) Menyajikan
fakta objektif secara sistematis
b) Penulisannya
cermat, tepat dan benar, serta tulus, tidak memuat terkaan
c) Setiap
langkah pengerjaannya direncanakan secara sistematis, terkendali secara
konseptual dan procedural
d) Tidak
mengejar keuntungan pribadi, yaitu tidak berambisi agar pembaca tidak berpihak
padanya, motivasi penulis hanya untuk memberitahukan tentang sesuatu dan tidak
ambisisus
e) Tidak
memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung, kecuali dalam hipotesisi kerja
f) Menggunakan
bahasa ilmiah
g) Karangan
ilmiah tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan
h) Tidak
memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan
i) Tidak
persuasif, karangan ilmiah itu benar untuk mendorong pembaca mengubah pendapat,
tidak melalui ajakan, tetapi membiarkan fakta berbicara sendiri
j) Tidak
melebih-lebihkan sesuatu
Dalam
karangan ilmiah hanya disajikan kebenaran fakta. Oleh karena itu,
memutar-balikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karya ilmiah
d. Jenis-jenis
Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah dapat dibagi atas :
a) Makalah
Karangan
ilmiah, yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disebut makalah. Makalah
berisikan analisis yang logis, runtut, sistematis, dan objektif. Biasanya
makalah dibuat oleh mahasiswa untuk memenuhi tugas dari dosen
b) Laporan
Penelitian
Karangan
ilmiah ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah
yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut skripsi
yang dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang
S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
a. Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan
hgelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.
Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan
penelitian langsung, observasi lapangan/penelitian di laboratorium, ataupun
studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatam metodologis hingga menggaransi
ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
b. Tesis
Tesis
adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis, dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu
dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam siding. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu pennelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
c. Disertasi
Disertasi
adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan
program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang
bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah sau disiplin ilmu pendidikan
Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Perbedaan
|
Skripsi
|
Tesis
|
Disertasi
|
Permasalahan
|
Bersifat
Kajian Ilmu
|
Memberikan
sumbangan bagi ilmu pengetahuan
|
Memberikan sumbangan
asli ilmu pengetahuan
|
Kajian Pustaka
|
Menjelaskan keterkaitan
penelitian yang dilakukan dengan penelitian lainnya.
|
Selain
keterkaitan juga menjelaskan penelitian yang satu dengan penelitian lainnya
|
Peran
penelitian yang dilakukan :
- Permasalahan
lebih luas
- Mengemukakan
pendapat pribadi, setelah membahas penelitian lain
- Mengemukakan
kerangka pikir hasil kajian pustaka
|
Metode Penelitian
|
Mengupayakan
instrument data yang valid
|
Tidak hanya
mengupayakan tapi membuktikan
|
Bukti-bukti
instrument harus dapat diterima sebagai bukti yang tepat
|
Hasil Penelitian
|
Didukung oleh
data
|
Selain
didukung oleh data juga dibandingkan dengan hasil penelitian yang sejenis
|
Temuan asli
|
Kemandirian
|
Lebih kecil
dari tesis
|
Lebih kecil
dari disertasi
|
Kira-kira 90% hasil
karya mahasiswa
|
B.
Karangan
Ilmiah Populer
a. Pengertian
Karangan
Ilmu Pengetahuan dapat disajjikan dalam bentuk karangan ilmiah popular atau
semiilmiah. Karangan ilmiah popular menyajikan fakta pribadi dengan tekhnik
sederhana dan bahasa sederhana. Namun tetap disajikan dengan sistematis yang
disesuaikan dengan tingkat kecenderungan masyarakat.
Karangan
ilmiah Populer adalah karangan yang berpegang pada standar ilmiah, tetapi
ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam dan
menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karya tulis ilmiah
popular lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu
informasi dari berbagai tulisan orang lain daripada menulis murni gagasan,
pendapat, dan pernyataaan sendiri.
b. Ciri-ciri
Karangan Ilmiah Populer
Ciri-ciri
karangan ilmiah popular adalah :
a) Menyajikan
fakta pribadi yang disimpulkan subjektif
b) Menggunakan
bahasa sederhana dengan gaya formal dan popular
c) Selalu
mementingkan diri penulis
d) Melebih-lebihkan
sesuatu
e) Usulan-usulan
bersifat argumentif dan bersifat persuasuif
f) Tidak
memuat hipotesis karena mengingat timbangan cara dan tingkat berpikir
masyarakat awam
g) Penjelasan
tentang suatu situasi didramatiskan melalui suatu cerita
h) Penulis selalu mengajak perasaan pembacanya agar
pembacanya seolah-olah melihat atau mengalami sendiri situasi yang ditulisnya
c. Bentuk
Karangan Ilmiah Populer
Karangan
ilmiah popular dapat berbentuk artikel, editorial, opini, tips, dan resensi
buku. Contoh resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan
kritik objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah
yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. Klarifikasi
pembuatan resensi buku nonilmiah seperti puisi dan novel yaitu ringkasan,
deskripsi, kritik dan apresiasi
C.
Karangan
Nonilmiah
a. Pengertian
Karangan
nonilmiah adalah karangan menyajikan fakta pribadi dan tidak melalui suatu
prosedur penelitian. Selain itu, karangan nonilmiah sangat subjektif dan
persuasif.
b. Ciri-ciri
Karangan Nonilmiah
Ciri-ciri karangan nonilmiah adalah
:
a) Menyajikan
fakta pribadi yang sifatnya subjektif dan tidak diperiksa kebenarannya
b) Usulan
berupa terkaan dan mengharapkan efek seperti yang dikehendaki penulis
c) Kadang-kadang
kata-katanya sukar diidentifikasi, dan alasan-alasan yang dikemukakan mendorong
atau mengajak pembaca untuk menarik kesimpulan seperti yang dikehendaki penulis
d) Pandangan-pandangan
penulis tidak didukung oleh fakta umum dan memancing pertanyaan-pertanyaan yang
bernada keraguan
e) Gaya
bahasa konotatif dan popular
f) Tidak
memuat hipotesis
g) Bersifat
imjainatif
h) Situasi
didramatisari
i) Bersifat
persuasif
c. Bentuk
Karangan Nonilmiah
Karangan
nonilmiah berbentuk novel. Cerpen, drama, roman dan dongeng yang penulisannya
tidak procedural.
mantap bro
BalasHapusmantap bro
BalasHapussangat bermanfaat
BalasHapus